Siapakah Abdurrezzak? Namanya disebutkan dalam catatan kaki sebuah hadis, apakah orang ini seorang muhaddis?

Jawaban

Saudara kami yang terhormat,

Al-Hafizul Kabir Abu Bakr Ibnu Hammam

Abdurrazzak

as-San’ani (126/743-211/826).



Dia adalah salah satu ulama hadis terkemuka dari Yaman.

Ia berkesempatan mendengarkan banyak ulama terkemuka, seperti ayahnya, Hammam; pamannya, Wahb; Ma’mar bin Rasyid; Ubaydullah bin Umar al-Amri; Ayman bin Nail; Ikrimah bin Ammar; Ibnu Juray; al-Auza’i; Imam Malik; as-Sufyanain; dan Zakariya bin Ishaq al-Makki. Perjalanannya ke Syam untuk tujuan perdagangan memberinya kesempatan bertemu dengan banyak ulama hadis terkemuka. Dari beliau, banyak ulama hadis terkenal meriwayatkan hadis, di antaranya Ibnu Uyainah, Mu’tamir bin Sulaiman (yang keduanya termasuk guru-gurunya), Waqi’, Abu Usamah, Ahmad, Ishaq, Ali bin al-Madini, Yahya bin Ma’in, Abu Haytsam, Ahmad bin Shalih, Muhammad bin Yahya az-Zuhli, dan lain-lain.

Ahmad bin Shalih al-Misri berkata: “Kepada Ahmad bin Hanbal


: “Apakah engkau pernah melihat orang yang lebih baik daripada Abdurrazzak dalam hal hadits?”


tanya saya padanya


“Tidak!..”


“demikianlah jawabannya”. Abu Zur’a ad-Dimasyqi juga menyatakan bahwa riwayat Abdurrazzak adalah sahih, dan Ma’mar memuji Abdurrazzak dengan membandingkannya dengan empat orang yang meriwayatkan hadis darinya, dan berkata:

“Jika dia hidup, para cendekiawan akan datang dari negeri-negeri yang jauh untuk mengunjunginya.”

telah berkata.


Sedangkan untuk MUSANNAF;

Buku ini telah bertahan hingga hari ini dan diterbitkan dalam sebelas jilid. Menurut Zehebî, buku ini adalah “harta karun ilmu” yang besar.

Di dalamnya terdapat 21.033 hadis.

Bagian terakhirnya (mulai halaman 379, jilid 10) terdiri dari al-Jami’ karya Ma’mer Ibnu Rasyid. Riwayat al-Jami’ dari Ma’mer disampaikan melalui Abdurrazzak.

Karakteristik penyusunan Musannaf ini mendekati karya-karya yang disusun kemudian. Seperti yang terlihat pada kebanyakan karya tersebut, Musannaf ini juga dimulai dengan Kitab At-Taharah, diikuti oleh Kitab Al-Hayḍ, Kitab As-Shalāh, Kitab Al-Jum’ah, Kitab Fadā’il Al-Qur’ān, Kitab Al-Janā’iz, dan bagian-bagian yang berkaitan dengan ibadah lainnya… Kemudian berlanjut dengan Kitab Al-Faraḍ, Kitab Ahl Al-Kitab, dan pembahasan muamalah, hingga mencapai “Kitab Al-Jāmi” karya Ma’mar. Dalam Al-Jāmi, tidak ada bab-bab utama seperti “Kitab”, melainkan 282 bab. Bab-bab tersebut merupakan unit-unit independen dan seringkali tidak memiliki hubungan logis dengan bab sebelumnya atau berikutnya. Setiap bab memuat banyak hadis, meskipun ada juga bab yang hanya terdiri dari satu hadis.


(Prof. Dr. İbrahim Canan, Terjemahan dan Syarah Kutub-i Sitte, Akçağ Yayınları)


Salam dan doa…

Islam dengan Pertanyaan-Pertanyaan

Pertanyaan Terbaru

Pertanyaan Hari Ini