Saudara kami yang terhormat,
Lihatlah anehnya ini!… Tanpa bukti apa pun, Anda langsung terpengaruh oleh kata-katanya dan jatuh ke dalam keraguan.
Di sisi lain, Anda ragu-ragu seolah-olah menyingkirkan ribuan karya selama 15 abad dengan sekali sapuan. Bukankah aneh bagi Anda untuk melihat kilauan kunang-kunang tetapi tidak melihat cahaya bintang-bintang, bulan, dan matahari yang sebenarnya?
– Perlu juga dicatat bahwa bisikan-bisikan yang datang kepada orang-orang beriman ini tidak berasal dari hatinya. Bisikan itu berasal dari sesuatu yang berada di dekat hati. Artinya, setan memberikan bisikan itu dan juga membisikkan kata-kata kepada orang tersebut.
Sebaliknya, jika hati merasa terbebani oleh bisasan-bisasan semacam itu, ini menunjukkan bahwa bisasan-bisasan tersebut berasal dari sumber lain. Karena, hati tidak akan merasa terbebani oleh hasil-hasil baik atau buruk yang merupakan miliknya sendiri.
Mempelajari dan membaca bagian-bagian yang relevan dari Risale-i Nur Külliyat tentang subjek ini akan membongkar jebakan-jebakan setan seperti ini.
– Ada sebuah kaidah ilmiah dalam sumber-sumber ushul dan logika, serta dalam disiplin kalam yang sangat mementingkan akal:
Sesuai dengan kaidah ilmiah yang diterima oleh para ulama, agar keraguan dalam pertanyaan tersebut memiliki nilai sekecil apa pun, ia harus didasarkan pada bukti. Bukti semacam itu tidak pernah ada dan tidak akan pernah ada. Karena itu, ini hanyalah anggapan yang sangat tidak berharga, jauh di bawah keraguan sekalipun.
– Namun, Al-Qur’an adalah kitab yang diwahyukan oleh Tuhan, dan itulah yang kami yakini.
Karena kita hanya mengetahui keberadaan, nama, dan sifat-sifat Allah dari Al-Qur’an. Artinya, suatu entitas yang berbicara telah berkomunikasi dengan manusia melalui Al-Qur’an, menjadikan kita hamba-Nya, mewajibkan kita untuk mematuhi perintah dan larangan-Nya, dan kita telah mengatur kehidupan kita sesuai dengan itu.
Salam dan doa…
Islam dengan Pertanyaan-Pertanyaan