
Saudara kami yang terhormat,
Semua agama selalu berlandaskan prinsip-prinsip dasar yang sama dan menekankan kebenaran yang sama. Setiap nabi yang diutus Allah bertindak sebagai penerus, penyempurna, dan pelengkap nabi sebelumnya dalam hal disiplin dasar, mengulangi pesan nabi sebelumnya, melengkapi sesuai keadaan dan syariat, menjelaskan hal-hal yang perlu penafsiran, dan melakukan pembaruan dalam hal-hal yang perlu diperbarui, dan selalu berkonsentrasi pada hal-hal yang sama: hal ini menjadi pokok utama setiap nabi. Ya, perbedaan gaya, cara penyampaian, ucapan, dan pelaksanaan tetap terjaga, prinsip-prinsip dasar di atas merupakan inti pesan hampir semua nabi dan rasul.
Pesan Al-Qur’an adalah kelanjutan dari wahyu yang dimulai sejak manusia pertama dan nabi pertama, Nabi Adam (as). Karena di sisi Allah, dasar semua agama adalah satu, yaitu:
Para nabi yang datang di berbagai zaman dan tempat tidak menolak satu sama lain, dan Nabi Muhammad (saw) juga tidak menolak seorang pun dari mereka:
Sebaliknya, Nabi Muhammad (saw) adalah kelanjutan dari semua nabi sebelumnya, seolah-olah melengkapi risalah mereka. Namun dengan perbedaan bahwa tidak mungkin ada nabi setelah beliau, beliau adalah nabi terakhir dan karenanya membawa Pesan Ilahi ke dimensi universal.
Allah, yang menciptakan manusia, yang mengetahui manusia hingga detail terkecil, dan yang memenuhi kebutuhannya, telah menyampaikan pesan yang diperlukan kepada manusia di setiap zaman, dan telah menuntaskannya dengan Nabi Muhammad (saw). Artinya, setelah ini tidak akan ada nabi lagi, tidak akan ada perubahan dalam wahyu, dan manusia akan menjalani hidup mereka dengan wahyu terakhir ini.
Agama mencakup semua prinsip yang membawa umat manusia kepada kesempurnaan materi dan spiritual, serta menjamin kebahagiaan dan keselamatan manusia. Agama membimbing individu dan masyarakat yang menganutnya dari kebaikan menuju kebahagiaan, dan dari kebahagiaan menuju kemajuan. Agama sangat mementingkan perlindungan kehidupan. Agama menjatuhkan hukuman yang paling berat kepada mereka yang berusaha mengganggu ketenangan individu dan masyarakat. Agama memerintahkan persatuan dan kesatuan, kebaikan dan saling membantu. Agama melindungi kehidupan sosial dari anarki dan teror.
, dengan seluruh cabangnya, ditawarkan untuk kemanfaatan umat manusia. Tidak ada satu pun masalahnya yang tidak memiliki ribuan manfaat, yang menjadi obat dan penyembuh bagi penyakit jasmani dan rohani. Agama Islam berlandaskan ilmu dan hikmat; mengarahkan orang-orang yang berakal menuju kebaikan dan kebahagiaan dengan kemauan mereka sendiri. Ia menganggap kebodohan sebagai musuh terbesarnya; selalu mendorong manusia untuk berfikir. Untuk memahami betapa besar rahmat agama Islam bagi seluruh umat manusia, perlu memperhatikan keadaan dunia sebelum dan sesudah Zaman Keemasan.
Seluruh dunia meronta-ronta di bawah cengkeraman kejam kebodohan dan kesesatan, teror dan anarki. Semenanjung Arab juga merasakan dampak kekejaman dan kengerian yang melanda dunia. Orang-orang bangga mengubur anak perempuan mereka hidup-hidup. Mereka percaya pada takhayul dan menyembah berhala yang mereka buat sendiri, memohon pertolongan kepada mereka.
Nurul Qur’an terbit bagai matahari dari sebuah sudut di Semenanjung Arab. Ia menghancurkan lapisan-lapisan ketidakpercayaan dan penindasan yang paling tebal. Dengan cahaya ilahi-Nya, ia mempesona mata, membersihkan jiwa, mengilap akal, dan menyuburkan hati nurani. Ia menghapus syirik dan menanamkan tauhid di hati. Ia menghapus penindasan dan menegakkan keadilan. Ia menghapus kebencian dan permusuhan dari dada, dan menggantinya dengan kasih sayang, belas kasih, dan rahmat.
Pengaruh Al-Qur’an ini tidak terbatas hanya pada masa keemasan Islam. Bangsa-bangsa yang kemudian menerima dan menerapkan Islam dalam kehidupan mereka juga maju dalam ilmu pengetahuan dan kebudayaan, serta industri dan perdagangan, dan menjadi teladan bagi bangsa-bangsa lain. Contoh paling cemerlangnya adalah peradaban Andalusia, Seljuk, dan Ottoman.
Salam dan doa…
Islam dengan Pertanyaan-Pertanyaan