
– Mengapa para ulama hadis meriwayatkan hadis-hadis yang mereka ketahui sangat lemah?
– Apa manfaat atau kerugian yang akan kita dapatkan jika kita menghapus hadis-hadis lemah ini dari buku-buku ilmiah?
Saudara kami yang terhormat,
– Ada banyak hikmah di balik para ulama/ahli hadis yang mencantumkan riwayat hadis yang lemah.
Beberapa hikmah tersebut dapat disebutkan sebagai berikut.
a)
Para ulama meriwayatkan hadis-hadis yang lemah untuk menunjukkan bahwa hadis-hadis tersebut lemah. Karena tidak semua orang tahu apakah suatu hadis lemah atau tidak. Seseorang dapat menganggap hadis yang lemah, baik yang didapat secara lisan maupun tertulis, sebagai sahih dan bertindak berdasarkan itu. Bahkan orang lain pun dapat, secara lisan atau tertulis, menyimpulkan bahwa riwayat tersebut sahih. Lebih dari itu…
“lemah”
Mereka yang telah diberi tanda peringatan tidak akan lagi jatuh ke dalam jebakan disinformasi seperti itu.
b)
Prinsip bahwa hadis-hadis yang lemah pun dapat dijadikan dasar amalan dalam hal keutamaan perbuatan (Faza’il al-A’mal) adalah prinsip yang diterima di kalangan ulama. Para ahli hadis memasukkan riwayat-riwayat tersebut ke dalam karya-karya mereka agar manusia tidak kehilangan pahala.
c)
Bukan berarti setiap hadis lemah mengandung makna yang salah. Hanya saja ada keraguan apakah informasi tersebut benar-benar berasal dari Nabi Muhammad (saw). Para ulama, dengan menulis hadis-hadis lemah yang maknanya mereka anggap baik, bermaksud untuk mengajarkan makna yang benar tersebut. Contohnya:
“Tanpa-mu, aku hanyalah harta terpendam yang tersembunyi.”
Hadis-hadis riwayat ini termasuk dalam jenis hadis yang maknanya sahih tetapi sanadnya lemah.
d)
Terdapat berbagai penilaian mengenai apakah satu atau beberapa periwayat dalam silsilah periwayat Sendi lemah atau dapat dipercaya. Mereka yang menganggap periwayat tersebut dapat dipercaya menerima hadis tersebut sebagai sahih, sedangkan mereka yang tidak menerimanya telah mencantumkannya dalam karya mereka untuk menunjukkan kelemahannya.
– Jika kita menghapus hadis-hadis lemah ini dari buku-buku, maka akan ada kerugian-kerugian berikut:
a)
Kita akan memberi makan orang-orang yang menentang hadis. Mereka akan memanfaatkan penelitian ini.
-melawan hadis-
mereka akan menggunakannya sebagai senjata.
b)
Variasi hadis yang sama yang datang melalui sanad yang berbeda mungkin sahih, sementara yang lain lemah. Hadis ini
-karena lemah-
Jika Anda menghapusnya, Anda juga menghapus teks hadis asli yang sahih. Ini adalah musibah keagamaan.
c)
Bersama dengan hadis-hadis lemah yang akan dihapus dari literatur Islam karena kelemahannya, informasi yang sangat bagus dan akurat yang terkandung di dalamnya juga akan hilang.
d)
Untuk menentukan apakah suatu hadis lemah atau sahih, satu-satunya sumber yang kita miliki adalah buku-buku yang ditulis oleh para ulama terdahulu. Studi tentang kondisi para periwayat, sanad, dan riwayat telah dilakukan sejak lama.
Kumpulan hadis-hadis sahih telah disusun, terutama oleh Bukhari dan Muslim.
Selain itu,
cerita-cerita yang lemah dan tidak relevan
puluhan karya telah ditulis tentangnya.
Hari ini
-tanpa melihat sumber tambahan-
Kita tidak bisa menjelaskan situasi dari satu ravin saja. Karena itu tidak mungkin.
Oleh karena itu,
sahih, hasan, dha’if, maudu’
Informasi tentang riwayat-riwayat tersebut tersedia di sumber-sumber yang terdapat dalam literatur hadis. Apakah perlu “menemukan kembali Amerika”?
e)
Menurut kami, yang paling tepat adalah dengan tidak menghapus hadis-hadis yang lemah, melainkan dengan mengklasifikasikan hadis-hadis yang sahih melalui studi yang cermat, sehingga mudah untuk dimanfaatkan.
“Ensiklopedia Hadis Sahih”
Jika kita mengumpulkan (informasi) dengan cara seperti itu, kita akan memberikan layanan yang jauh lebih baik kepada orang-orang kita saat ini, yang sebagian besar bukanlah ahli penyelidikan.
– Informasi yang lebih lengkap dapat diberikan dengan melakukan penelitian yang lebih luas dalam jangka waktu yang lebih lama.
Klik di sini untuk informasi tambahan:
– Jika kita mempertimbangkan bahwa hadis-hadis tersebut telah melewati banyak periwayat, mengapa …
Salam dan doa…
Islam dengan Pertanyaan-Pertanyaan