Mengapa dikatakan 1.000 tahun sebelum langit dan bumi diciptakan?

Detail Pertanyaan


– Dalam sebuah hadis disebutkan bahwa Allah menulis sebuah kitab seribu tahun sebelum menciptakan alam semesta. Padahal, ketika alam semesta belum ada, waktu pun belum ada?

“Tuhan Yang Maha Esa menulis sebuah kitab seribu tahun sebelum menciptakan langit dan bumi. Dari kitab itu, Dia menurunkan dua ayat. Dengan ayat-ayat itu, Dia mengakhiri surat Al-Baqarah. Jika ayat-ayat itu dibaca di sebuah rumah selama tiga malam, setan tidak akan mendekatinya.” (Tirmizi, Sawaabul-Quran 4)

– Jika langit dan bumi belum diciptakan, artinya alam semesta belum ada, maka kita tahu bahwa waktu itu diciptakan bersamaan dengan alam semesta. Dan Allah tidak terikat oleh waktu.

– Lalu mengapa dan bagaimana bisa dikatakan 1000 tahun sebelum langit dan bumi diciptakan?

Jawaban

Saudara kami yang terhormat,

Terjemahan hadis yang bersangkutan adalah sebagai berikut:



“Sesungguhnya Allah telah menulis sebuah kitab dua ribu tahun sebelum menciptakan langit dan bumi. Dari kitab itu, Dia menurunkan dua ayat. Dengan ayat-ayat itulah surah Al-Baqarah ditutup. Jika ayat-ayat itu dibaca di suatu rumah selama tiga malam, setan tidak akan mendekatinya.”



(Tirmizi, Fedailu’l-Quran, 4)

Dari sini dapat disimpulkan bahwa, dua ayat terakhir dari Surah Al-Baqarah adalah

“Âmenerrasûl”

Keutamaan ayat-ayat tersebut sangatlah besar.

Yang dimaksud dalam hadis tersebut

“Buku”

Yang dimaksud adalah Lauh al-Mahfuz. Seluruh Al-Quran ada di Lauh al-Mahfuz. Namun, karena di sini penekanan diberikan pada keutamaan dua ayat, maka hanya ayat-ayat tersebut yang disebutkan.


Lehvi Mahfuz,

Ini adalah sebuah kitab yang mencatat semua makhluk yang telah ditakdirkan oleh ilmu Allah yang abadi.

Ada sebuah riwayat hadis yang berkaitan dengan hal ini:



“Allah telah menetapkan takdir makhluk-makhluk sebelum Dia menciptakan langit dan bumi, lima puluh ribu tahun sebelumnya, ketika arasy-Nya berada di atas air.”



(Muslim, Al-Qadar, 16)

Jadi, takdir adalah suatu bentuk ilmu ilahi dan tertulis di dalam kitab Lauh Mahfuz.

Yang disebutkan dalam hadis-hadis ini

“dua ribu, 50 ribu tahun”

Angka-angka seperti itu tidak berkaitan dengan waktu yang kita kenal. Karena pada saat itu, belum ada yang namanya waktu. Angka-angka ini digunakan untuk menanamkan ide-ide tertentu ke dalam pikiran manusia,

“sebagai sindiran atas kelimpahan”

adalah. Jadi

“Jauh sebelum alam semesta diciptakan!”

artinya.


Salam dan doa…

Islam dengan Pertanyaan-Pertanyaan

Pertanyaan Terbaru

Pertanyaan Hari Ini