– Ayat 3 Surah Al-Mulk
“Engkau tidak akan menemukan ketidakberaturan dalam ciptaan Ar-Rahman.”
demikianlah firman-Nya. Padahal sifat penciptaan Allah adalah Al-Khalik. Sebaliknya
“Ketika Rahman menciptakan”
Apa hikmah dari penyebutan tersebut?
Saudara kami yang terhormat,
Sesuai dengan alur wajar dari ungkapan dalam ayat tersebut,
“Engkau tidak akan mendapati kekacauan dalam penciptaan mereka.”
seharusnya seperti itu. Jadi, dalam ayat tersebut
“fi hinne = di dalam mereka…”
padahal seharusnya di sini digunakan kata ganti, tetapi yang digunakan justru kata benda yang merupakan isim zahir.
Rahman
kata tersebut telah digunakan.
Dengan ini
penekanan pada besarnya pekerjaan, dan bahwa Pencipta memiliki pengetahuan, kekuatan, dan kebijaksanaan yang tak terbatas.
telah dibuat.
(bdk. Zemahsyari, Razi, Maraqi, tafsir ayat yang bersangkutan)
Ayat tersebut membahas tentang penciptaan.
Halık
sebagai pengganti namanya,
Rahman
Hikmah penggunaan nama tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut:
a)
Ayat ini pertama kali ditujukan kepada Nabi Muhammad (saw). Kepada Nabi Muhammad
Yang mengajarkan Al-Qur’an adalah Ar-Rahman.
telah dilaporkan.
(lihat Surah Ar-Rahman)
Di sini
Sang Pencipta kitab alam semesta itu adalah Ar-Rahman.
dengan menunjukkan bahwa, perhatian ditarik pada hubungan antara kedua buku tersebut. Jadi,
Rahman, yang menciptakan kitab alam semesta dengan sempurna, juga menciptakan kitab Al-Qur’an dengan sempurna.
telah mengunduh.
b) Nama Rahman adalah nama sifat kedua dari Zat Yang Maha Suci, setelah nama Allah yang mulia.
/ adalah nama yang tidak boleh digunakan, dan tidak digunakan, untuk orang lain. Karena itu,
Nama Ar-Rahman, bersama dengan banyak nama dan sifat lainnya, mencakup nama Al-Khalik.
juga mencakup hal-hal tersebut. Penggunaannya lebih sesuai dengan ungkapan-ungkapan luas yang terdapat dalam Al-Qur’an.
c)
Dalam Al-Qur’an,
“Ar-Rahman (Allah) telah naik ke Arasy.”
(Taha, 20/5)
dengan ungkapan yang bermakna, Arasy Allah, sebagai satu-satunya sultan dan penguasa rububiyah, adalah kebenaran, sekali lagi
Rahman
telah disebutkan namanya. Di sini juga
Rahman
dengan menggunakan namanya, beroperasi di seluruh alam semesta
Bahwa semua perbuatan Allah itu sempurna.
telah ditandai.
d) “Kepada orang-orang musyrik itu
‘Sujudlah kepada ‘Ar-Rahman’!
ketika dikatakan:
‘Rahman itu apa sih! Hanya karena kau menyuruh kami, lalu kami harus sujud?’
mereka berkata, dan undangan itu menjauhkan mereka sepenuhnya dari iman.”
(
Furkan, 25/60)
sebagaimana dinyatakan dalam ayat yang berbunyi,
Rahman
sebagai jawaban kepada para penyembah berhala yang menentang namanya, dalam ayat ini
“Ar-Rahman adalah pencipta langit”
penekanan telah diberikan pada.
(lihat Ibnu Asyur, tafsir ayat yang bersangkutan)
Bisa dikatakan, dua ayat ini bagai tamparan keras yang menghantam wajah para penyekat Tuhan atas keberatan mereka.
Pertama: “Al-Rahman mengajarkan Al-Qur’an.”
(Ar-Rahman, 55/1)
adalah ayat yang berbunyi demikian.
Kedua: “Engkau tidak akan mendapati kekacauan dalam ciptaan Ar-Rahman.”
(Properti, 67/3)
adalah ayat yang berbunyi demikian.
Furkan, Rahman, dan Mülk
Semua surah-surah tersebut diturunkan di Mekkah, yang memperkuat kebenaran hukum terkait keberatan dan jawaban ini.
e)
Di sini
Rahman
penggunaan namanya,
juga menandakan rahmat dari langit
untuk itu.
(lihat Beyzawi, tafsir ayat yang bersangkutan)
Karena nama Ar-Rahman juga mengandung makna Ar-Razzaq, yang memberikan nikmat materi dan spiritual kepada hamba-hamba-Nya dengan rahmat-Nya yang tak terbatas. Penggunaan nama ini di sini bertujuan untuk menunjukkan sifat-sifat seperti tak terbatas, rahmat, hikmat, kekuasaan, dan kebijaksanaan.
Memang;
“Dialah yang memberi kalian kemampuan untuk berpetunjuk di kegelapan darat dan laut dengan memanfaatkan bintang-bintang. Sungguh, Kami telah menjelaskan ayat-ayat Kami dengan jelas bagi orang-orang yang benar-benar ingin mengetahui dan belajar.”
(Al-An’am, 6/97)
“
Dialah yang menjadikan matahari sebagai cahaya dan bulan sebagai cahaya yang bersinar, dan Dia telah menetapkan tempat-tempat tinggal bagi bulan, agar kamu dapat menghitung tahun dan menghitung waktu.
ketahuilah. Allah menciptakan ini bukan tanpa tujuan, melainkan dengan hikmah, sebagai kebenaran yang tetap. Allah menjelaskan ayat-ayat-Nya kepada orang-orang yang mau memahami.”
(Yunus, 10/5)
“Bagi orang-orang yang sungguh-sungguh ingin beriman, terdapat banyak tanda-tanda di bumi. Tanda-tanda itu juga terdapat di dalam diri kalian sendiri. Apakah kalian masih tidak mau melihat? Di langit pun terdapat rezeki kalian (sarana rezeki kalian) dan surga yang dijanjikan kepada kalian.”
(Az-Zariyat, 51/20-22)
Dalam ayat-ayat yang bermakna tersebut, penekanan juga diberikan pada aspek rahmat langit.
Salam dan doa…
Islam dengan Pertanyaan-Pertanyaan