Mimpi adalah fenomena spiritual yang dialami manusia saat tidur, terkadang merupakan refleksi dari pikiran dan perasaan bawah sadar, dan terkadang juga pesan ilahi dari Allah. Dalam Islam, mimpi, terutama mimpi yang baik, dianggap sebagai tanda dan penting untuk ditafsirkan dengan benar. Nabi Muhammad (saw) menekankan pentingnya tafsir mimpi dan menyatakan bahwa mimpi dapat berupa tiga jenis: mimpi baik dari Allah, mimpi buruk (dari setan), dan mimpi yang disebabkan oleh pikiran seseorang sendiri. Dalam Islam, diyakini bahwa mimpi memiliki kekuatan untuk membimbing kehidupan manusia, tetapi harus selalu ditafsirkan dengan hati-hati.

Istikharah adalah doa dan ibadah yang dilakukan seseorang untuk meminta petunjuk jalan yang benar dari Allah saat membuat keputusan penting. Doa istikharah dilakukan setelah sholat subuh untuk tujuan memberikan kedamaian batin dan bimbingan spiritual. Doa ini adalah petunjuk batin untuk meminta hasil yang baik dari Allah. Mimpi yang dilihat dalam istikharah terkadang bisa menjadi tanda bahwa seseorang telah dibimbing, tetapi lebih sering kedamaian batin dan ketenangan jiwa adalah indikator keputusan yang benar.

Taf’ul (atau tef’ul) adalah tradisi dalam budaya Islam di mana seseorang melakukan sesuatu dengan mencari tanda atau keberuntungan positif terkait dengan suatu pekerjaan atau situasi. Taf’ul adalah mencoba menentukan jalannya peristiwa dengan melihat hal-hal yang dianggap membawa keberuntungan bagi beberapa orang. Taf’ul juga dapat dipahami sebagai cara untuk menciptakan motivasi dan mengembangkan optimisme. Namun, dalam Islam, disarankan untuk sepenuhnya mengandalkan dan menyerahkan diri kepada Allah, bukan bimbingan apa pun yang didasarkan pada keberuntungan dan kebetulan. Agar taf’ul tidak menjadi kepercayaan yang sesat, penting untuk hanya mengandalkan Allah dan tunduk pada takdir-Nya.

Kategori ini bertujuan untuk menjelaskan tempat mimpi, istikharah, dan taf’ul dalam Islam, bagaimana melakukannya dengan benar, dan peran praktik spiritual ini dalam kehidupan kita.