Berapa usia orang-orang di surga?

Jawaban

Saudara kami yang terhormat,

Dalam beberapa riwayat, disebutkan bahwa penduduk surga akan berusia tiga puluh atau tiga puluh tiga tahun.

(lihat Şa’ranî, Muhtasaru Tezkireti’l-Kurtubî, hlm. 101)

Namun, ungkapan usia ini tidak merujuk pada usia dunia. Artinya, sama seperti manusia mencapai usia yang paling sempurna pada masa ini, maka manusia akan berada dalam kondisi paling sempurna yang seharusnya di surga. Bukan berarti kita menilai surga berdasarkan standar dunia.

Diceritakan dari Anas bin Malik, Nabi Muhammad (saw) bersabda:


“Penduduk surga akan dibangkitkan pada hari kiamat dalam rupa Adam, berusia tiga puluh tiga tahun, berambut kumis, berbadan tanpa bulu, dan berwajah mata hitam. Kemudian mereka dibawa ke sebuah pohon yang ada di surga dan mengenakan pakaian darinya, dan pakaian mereka tidak akan usang, serta masa muda mereka tidak akan hilang.”


(Kenzu’l-Ummal, No. H: 39383).

Dalam riwayat lain, terdapat pernyataan-pernyataan berikut:




(Ditiupkan roh)

dari titik terendah hingga titik tertinggi

(yang masuk surga)

Setiap orang akan dibangkitkan pada usia tiga puluh tiga tahun, dengan rupa Adam, keindahan Yusuf, akhlak Ayub, berjanggut, tubuhnya tanpa bulu, dan berwajah bermata hitam.”


(umur, H. No: 39384).

Imam Syar’ani memberikan informasi berikut terkait hal ini:

“Para ulama mengatakan bahwa wanita duniawi akan berusia sama di surga, sedangkan para Hur akan berusia beragam (sesuai keinginan nafsu) baik muda maupun tua.”

“Dalam surat An-Naba, ketika menyebutkan nikmat-nikmat yang diberikan kepada penghuni surga, disebutkan juga tentang para bidadari surga.”

‘dan para wanita yang berpenampilan menarik’

demikianlah firman-Nya. Dalam ayat ini,

‘kevâib’

Istilah ini merujuk pada masa muda yang paling awal dan indah, dan berarti gadis-gadis muda yang berada di awal masa pubertas mereka.

‘Etrâben’

ungkapan tersebut berarti seusia (sebangsa).

(Muhtasaru Tezkireti’l-Kurtubî, hlm. 101)

Berdasarkan ayat dan hadis seperti ini, kita dapat mengatakan hal-hal berikut:


Seperti halnya di surga, di mana segala sesuatu akan menjadi yang terbaik dan sempurna,

Penduduk surga juga akan berada dalam keadaan yang paling indah dan sempurna. Usia yang disebutkan dalam hadis menunjukkan masa terbaik manusia baik secara rohani maupun jasmani. Karena kehidupan surga abadi dan tidak ada penuaan. Jadi, bisa dikatakan ini merupakan kiasan dari kesempurnaan tersebut. Artinya, keadaan manusia di surga diumpamakan dengan kondisi tubuh mereka di dunia yang lebih sempurna dan kuat.


Sedangkan para bidadari yang diciptakan dan dibangun di surga adalah

Mereka adalah bagian dari nikmat Allah kepada orang-orang beriman, dan mereka memiliki penampilan yang paling indah yang memenuhi keinginan penghuni surga. Sebagaimana dijelaskan dalam ayat di Surah An-Naba, masa muda seorang gadis digambarkan sebagai masa yang paling indah. Karena masa muda adalah masa terindah dalam hidup manusia, dan masa di mana tubuhnya paling kuat dan indah adalah awal-awal tahun-tahun mudanya.


Hikmah di balik usia 33 tahun,

Ini adalah usia di mana manusia telah matang, mencapai kekuatan, dan perlengkapan materi dan spiritual mereka telah sempurna. Fakta bahwa 99 nama Allah adalah kelipatan 33, dan jumlah tasbih adalah 33, mungkin juga memberikan nilai tersendiri pada angka 33. Sebutan kata “Etraba” dalam Surah Al-Amma, yang menyatakan bahwa perempuan di surga adalah “seusia”, yang disebutkan dalam ayat ke-33, menunjukkan kehalusan yang menarik -dari sudut pandang keselarasan- terkait dengan topik ini.


Keadaan orang-orang yang masuk surga berbeda dengan orang-orang yang masuk neraka.

Sebagian orang akan diciptakan agar layak menikmati surga di tingkat tertinggi, sementara yang lain akan diciptakan agar layak menderita di neraka.


Mereka yang masuk surga akan saling mengenal.

Jadi, semua orang akan tahu siapa mereka. Namun, mereka bisa berada di ribuan tempat dalam sekejap. Selain itu, seberapa besar perbedaan antara jeruk nilon dan jeruk asli di sini, orang-orang di surga di sini adalah versi nilon dari orang-orang di surga yang sebenarnya. Untuk memahaminya, mereka harus melihat dan mengalaminya. Jika tidak, mereka tidak akan pernah memahaminya.


Manusia mati seperti ia hidup, dan ia bangkit seperti ia mati.

Oleh karena itu, ada riwayat yang menyatakan bahwa manusia akan dibangkitkan sesuai dengan dosa-dosa yang mereka lakukan di dunia. Setiap orang akan mengenali siapa dirinya, tetapi akan berbeda tergantung pada tingkat dosa yang mereka lakukan.

Sebagaimana biji-biji yang serupa, ketika ditanam di tanah, akan tumbuh dengan bentuk, rasa, dan tampilan yang berbeda, demikian pula kebangkitan manusia di hari kiamat. Sebagian akan sangat sempurna dan indah, sementara sebagian lainnya akan sangat buruk dan jelek.


Salam dan doa…

Islam dengan Pertanyaan-Pertanyaan

Pertanyaan Terbaru

Pertanyaan Hari Ini