Saya baru saja mengetahui bahwa Zaid bin Sabit belajar dua bahasa dalam waktu yang sangat singkat. Apakah ada tulisan yang menjelaskan bagaimana dia melakukannya?
Saudara kami yang terhormat,
Nabi Muhammad (saw) adalah Nabi Muhammad al-Arabi. Allah SWT mengutus nabi terakhir-Nya dari kalangan orang Arab. Nabi Muhammad lahir dan besar di Mekkah. Seperti beliau, semua leluhurnya juga orang Arab.
Allah Yang Maha Esa juga menurunkan kitab terakhir-Nya, Al-Qur’an, dalam bahasa Arab. Nabi Muhammad (saw) sendiri menjelaskan keturunan dan bahasanya:
Halimah, ibu susu Nabi Muhammad, adalah anggota suku Banu Sa’d. Dia tinggal di sana selama empat tahun, belajar berbicara, dan mempelajari bahasa Arab yang fasih seperti yang mereka gunakan.
Baik dalam tafsir, hadis, maupun kitab-kitab sirah, bahasa yang diketahui dan dikuasai Nabi Muhammad (saw) hanyalah bahasa Arab. Tidak ada sumber yang mencatat bahwa Nabi Muhammad (saw) menguasai bahasa lain. Meskipun beberapa sumber menyebutkan bahwa beliau mengucapkan beberapa kata dalam bahasa Persia, hal ini tidak berarti bahwa beliau menguasai bahasa Persia.
Setelah Nabi Muhammad (saw) tiba di Madinah, delegasi dan surat-surat datang dari berbagai bangsa, terutama dari Yahudi di sekitarnya. Beliau menganjurkan untuk mempelajari bahasa-bahasa yang digunakan delegasi tersebut dan untuk menjawab surat-surat yang datang dalam bahasa yang sama, yaitu dengan mempelajari bahasa-bahasa yang digunakan oleh para penulis wahyu. Terkait hal ini terdapat hadits-hadits dalam kitab-kitab hadits seperti Tirmizi, Abu Dawud, dan Musnad, serta sumber-sumber sirah. Sebagai contoh, Musnad menceritakan hal ini sebagai berikut:
“Ketika Rasulullah tiba di Madinah, saya masih kecil. Mereka membawa saya ke hadapannya. Rasulullah sangat menyukai saya. Beliau bersabda:
Hal ini juga disukai oleh Rasulullah. Suatu kali beliau bersabda kepada saya:
(Musnad, V/136)
Suatu hari, Nabi Muhammad (saw) menerima surat dalam bahasa Suryani. Rasulullah (saw) menyuruh Zaid bin Sabi,
berfirman. Zaid,
ketika dia berkata, Nabi kita (saw),
memberikan perintahnya.
Zaid bin Haritsah (Zaid) mempelajari bahasa Suryani dalam waktu tujuh belas hari. Kecepatannya dalam belajar ini merupakan mukjizat Nabi. Setelah itu, Zaid membacakan dan menulis surat-surat berbahasa Suryani yang ditujukan kepada Nabi. (Tirmizi, Istizan: 22; Abu Dawud, Ilm: 2)
Dari riwayat-riwayat ini, jelaslah bahwa Nabi Muhammad (saw) menyerahkan surat-surat yang datang dalam bahasa asing kepada Zaid bin Haritsah, dan menugaskannya untuk hal itu. Semua riwayat ini menunjukkan bahwa Nabi Muhammad (saw) tidak berbicara bahasa selain bahasa Arab.
Salam dan doa…
Islam dengan Pertanyaan-Pertanyaan