Saudara kami yang terhormat,
– Bukankah kita saat ini menggunakan bumi dengan nyaman seolah-olah itu adalah sebuah nampan yang datar?
– Bukankah lahan yang kami tanami menunjukkan bahwa permukaan bumi itu datar?
– Bukankah sebagian besar kota-kota kita terletak di dataran yang datar?
Banyak kebenaran seperti ini menunjukkan bahwa dunia tersebar seperti kasur, tertata seperti tempat tidur yang rata. Oleh karena itu, kita perlu memahami sebuah kebenaran di sini. Kebenaran itu adalah: Bumi adalah sebuah bola, tetapi bola dengan permukaan yang rata. Secara umum, dataran-dataran itu rata, laut-laut itu rata, padang rumput itu rata. Ia memiliki permukaan yang rata dan cocok untuk kehidupan manusia, untuk berbaring dan beristirahat.
Nah, dalam Al-Qur’an, untuk menunjukkan sisi rahmat bumi, sisi yang layak untuk kehidupan, maka disebutkanlah…
kasur, ayunan bayi, permukaan
seperti sifat-sifatnya telah ditunjukkan. Namun, untuk menunjukkan bahwa bumi benar-benar bulat, dan untuk pemahaman yang tepat tentang masalah ini yang akan menjadi penting seiring waktu, ayat tersebut juga menekankan bahwa bumi berbentuk bulat, bahkan elips. Dalam ayat ke-30 Surah An-Naziat, yang berkaitan dengan pengaturan bumi, terdapat pernyataan berikut:
“Kemudian dia mempersiapkan tempat itu dengan menyapinya dan bersiap untuk menetap.”
Dalam ayat ini
“pelapis”
asal kata dari kata yang diekspresikan dengan kata tersebut dalam bahasa Arab
“jenius”
adalah. Kata ini,
“udhiyye / udhuvve”
berasal dari akar kata yang sama, yang berarti telur unta dan mengacu pada bentuk bulat. Berasal dari akar kata yang sama,
“medha”
kata tersebut berarti sarang tempat burung unta bertelur. Telur burung unta berbentuk elips, bukan bulat sempurna. Nah, inilah yang digunakan dalam ayat ini.
“jenius”
kata tersebut menjelaskan makna-makna yang samar dari ayat-ayat lain.
Penggunaan kata yang menggambarkan keratan bumi yang bulat dengan detail yang begitu teliti sekitar lima belas abad yang lalu, tentu saja merupakan bukti bahwa Al-Qur’an adalah firman Allah.
Hal ini juga perlu diingat bahwa,
-seperti yang telah kami tekankan di atas-
kekerahan bola dunia, yaitu
“kasur, pameran, ayunan bayi”
tidak bertentangan dengan sifatnya.
Salam dan doa…
Islam dengan Pertanyaan-Pertanyaan