Apakah Tuhan tidak dapat dipahami karena tidak ada yang serupa dengan-Nya?

Detail Pertanyaan
Jawaban

Saudara kami yang terhormat,

Mengatakan bahwa proses memperoleh pengetahuan kita hanya analogis hanyalah sebuah aforisme yang tidak berisikan apa-apa.

Mengabaikan dua proses utama sains, yaitu induksi dan deduksi, merupakan contoh kegagalan berpikir. Misalnya, mengatakan bahwa pengetahuan kita tentang keberadaan (eksistensi) dihasilkan dari apa yang kita samakan dengan keberadaan adalah tidak valid jika dibandingkan dengan keabsahan mutlak konsep tersebut. Padahal, sebagai konsep paling umum, data indrawi dan mental kita tentang keberadaan bekerja secara induktif, menyimpulkan dari bagian ke keseluruhan. Namun, esensi konsep keberadaan tetap menjadi masalah. Dalam hal ini,

Oleh karena itu, kita harus berani menolak semua konsep umum yang kita ketahui keberadaannya dan yang menjadi dasar sistem pengetahuan kita, tetapi yang kita tidak mengerti esensinya.

Seperti semua data, termasuk keteraturan sempurna yang kita lihat dalam fenomena individual atau universal di alam semesta, keselarasan sempurna yang menyatukan kebalikan, dan penyesuaian kosmik yang mengungkap keberadaan kesadaran, fakta bahwa proses-proses ini mengungkap fenomena yang memiliki makna dan individualitas seperti manusia juga diberikan kepada kita secara induktif.

Namun, pengetahuan tentang hakikat Sang Pencipta hanya dapat didasarkan pada informasi yang diberikan-Nya kepada kita melalui wahyu. Oleh karena itu,


Salam dan doa…

Islam dengan Pertanyaan-Pertanyaan

Pertanyaan Terbaru

Pertanyaan Hari Ini