Saudara kami yang terhormat,
Istilah ini digunakan dalam konteks penciptaan. Sebagai contoh, sifat-sifat seperti keberadaan, kehidupan, ilmu, penglihatan, pendengaran, dan kekuasaan adalah sifat-sifat yang sama. Namun, sifat-sifat yang sama ini yang bersifat mutlak dan tak terbatas hanya milik Allah. Sifat-sifat yang terbatas dan terdefinisi muncul pada makhluk ciptaan.
Oleh karena itu, meskipun mereka memiliki ilmu, mereka adalah orang-orang yang bodoh karena tidak mengetahui apa yang tidak mereka ketahui, atau mereka adalah orang-orang yang buta karena tidak melihat apa yang tidak mereka lihat. Meskipun mereka relatif mampu melakukan beberapa hal, mereka tidak mampu melakukan apa pun secara mutlak.
Oleh karena itu, beberapa hal perlu diterima, bukan dipahami, melalui nama dan sifat yang muncul dari penciptaan hal-hal tersebut oleh Zat. Pada titik ini, ketidakberdayaan adalah mutlak. Jika tidak, setiap makhluk yang diciptakan mencerminkan sifat-sifat tertentu dalam kerelatifan tertentu.
Ketergantungan yang bergantung pada zat ilahi dalam mutlaknya sifat-sifat subuti ini dapat dianggap benar.
Salam dan doa…
Islam dengan Pertanyaan-Pertanyaan