Saudara kami yang terhormat,
Doa-doa yang dipanjatkan, zikir-zikir yang dilakukan, dan Asmaul Husna yang diulang-ulang pasti memiliki pahala. Namun, ada aturan-aturan tertentu untuk mendapatkan hasil dari hal-hal tersebut. Barangsiapa yang tidak mematuhinya, tidak akan mencapai hasil yang diinginkan.
Mengingat Allah adalah perintah dalam Al-Quran.
Mengingat Allah dapat dilakukan dengan nama apa pun. Benar bahwa orang-orang menekankan pengingat nama-nama tertentu saat mereka mengalami perkembangan spiritual tertentu. Misalnya, orang-orang yang mencintai Allah sebagai dasar utama mereka lebih banyak berzikir…
Vedud
seperti namanya, penyebutan mereka yang mendasari pemikiran juga lebih banyak
Hakim
dengan namanya. Ini juga benar.
– Tetapi, yang hanya berupa kepatuhan terhadap perintah dan larangan Allah
takwa
hanya karena tidak punya andil di lembah itu
“Kuddûs”
Tidak tepat untuk berpikir bahwa dengan menyebutkan namanya, seseorang dapat mencapai kedudukan yang lebih tinggi di sudut pandang itu.
Masalahnya,
Bukanlah dengan mengulang-ulang nama-nama ini, melainkan dengan memenuhi kewajiban yang ditunjukkan oleh makna nama-nama ini.
Yang berkaitan dengan topik kita
“Kuddûs”
Apa yang nama itu minta dari kita adalah untuk menjauhkan diri dari kotoran yang disebabkan oleh pemberontakan terhadap Tuhan, menjaga lingkungan material kita tetap bersih, memiliki kepribadian yang bersih, dan menampilkan kepribadian yang bersih dan indah, seperti bersikap jujur terhadap orang lain.
Secara praktis, ketika kita tidak menjaga kebersihan lingkungan kita,
-dengan lidah kita, seribu kali sehari
“Kuddûs”
kalau kita sebutkan namanya-
bukan hanya kita tidak memberikan kontribusi materi untuk pembersihan ini, tetapi kita juga secara nyata mencemari lingkungan spiritual kita dengan dosa-dosa dan kelalaian, dan kemudian beberapa kali
“Kuddûs”
Memikirkan bahwa dengan menyebutkan namanya, kita akan terbebas dari kotoran-kotoran ini, tidak sesuai baik dari segi agama maupun logika.
– Sama seperti kita harus mengambil sapu untuk membersihkan lantai untuk membersihkan secara fisik, untuk membersihkan secara spiritual, kita juga harus mengambil sapu taubat dan istighfar di lidah kita untuk membersihkan kotoran di hati kita; kemudian di dasar hati…
“Kuddûs”
Kita harus membentangkan permadani taqwa spiritual yang mencerminkan namanya, dan duduk di atas permadani itu untuk menenun sulaman iman dan amal.
Klik di sini untuk informasi tambahan:
– Syarat-syarat yang harus dipenuhi agar doa yang dibacakan dikabulkan.
Salam dan doa…
Islam dengan Pertanyaan-Pertanyaan