Apakah memelihara ikan di akuarium diperbolehkan?

Saudara kami yang terhormat,

Ya, memelihara ikan di akuarium diperbolehkan. Kita hidup di negara yang sangat indah. Dari burung yang beterbangan di langit hingga ikan yang berenang di kedalaman laut; dari bunga-bunga indah yang tersenyum dengan warna dan aromanya hingga kupu-kupu yang beterbangan dengan warna-warni; dari pegunungan yang menjulang ke langit dengan pohon-pohon yang indah di dalamnya hingga sungai-sungai yang mengalir deras… keindahan-keindahan yang saling terkait dan berdampingan…

Bagaimana Al-Qur’an menggambarkan keindahan dan nikmat-nikmat manis ini, khususnya burung-burung?

“Tidakkah mereka melihat burung-burung yang terbang di angkasa, yang tunduk kepada perintah Allah di antara langit dan bumi? Hanya Allah yang menahan mereka di udara. Sungguh, dalam hal ini terdapat tanda-tanda bagi kaum yang beriman.”


(An-Nahl, 16/79)

“Tidakkah engkau melihat bahwa apa yang ada di langit dan di bumi dan burung-burung yang berkicau memuji Allah? Mereka semua mengetahui ibadah dan pujian mereka. Dan Allah mengetahui apa yang mereka kerjakan.”


(An-Nur, 24/41)

Al-Qur’an tidak hanya menyebutkan burung-burung karena mereka adalah burung. Al-Qur’an menunjukkan kepada kita siapa yang menahan mereka di langit, dan di bawah perintah siapa mereka bergerak. Al-Qur’an menjelaskan bahwa gerakan dan suara yang mereka keluarkan bukanlah sesuatu yang tidak bermakna dan sembarangan, melainkan setiap burung memiliki ibadah dan tasbihnya masing-masing. Singkatnya, setiap burung dari jutaan burung adalah surat Ilahi yang menyatakan keberadaan dan keesaan Allah.

Orang yang memandang alam semesta dan makhluk hidup dengan cara ini akan sampai kepada Tuhan Yang Maha Esa, Yang Maha Indah dan Maha Lembut, melalui keindahan yang ada di dalamnya.

Ya, burung-burung adalah anugerah. Anugerah yang pertama-tama menjadi sarana kita mengenal Tuhan kita. Anugerah yang berseru dengan kicauannya, dengan nyanyiannya, dan dengan dzikirnya. Anugerah seribu macam yang menampilkan pemandangan indah dengan bulu-bulu berwarna-warni, terbangnya, dan sikapnya…

Terutama karena gaya hidup kota yang khas, beberapa orang yang tidak dapat menikmati nikmat-nikmat ini secara langsung memelihara burung-burung seperti kanari, burung malam, burung lovebird, dan burung beo di rumah mereka untuk suara dan hiasannya. Di sini tidak ada kekejaman terhadap hewan. Burung-burung ini memang mampu hidup di dalam kandang. Karena mereka diberi makan dan perawatan yang baik, mereka tidak menderita.

Sebenarnya, ada sebuah peristiwa di zaman keemasan Islam yang menjelaskan masalah ini. Anak kecil Enes bin Malik, salah seorang sahabat Nabi, memiliki seekor burung kecil. Suatu kali, Nabi Muhammad (saw) melihat anak itu,

“Terjadi apa dengan burung kecil itu?”

tanyanya.

(Ibnu Majah, Adab: 2)


Dari pernyataan ini, dapat disimpulkan bahwa memelihara burung dianggap halal.

Namun, ada satu hal yang perlu diperhatikan di sini. Yaitu: Kecintaan, ketertarikan, atau hobi pada burung tidak boleh menghabiskan sebagian besar waktu kita, menghalangi ibadah kita, mengalihkan kita dari tugas-tugas utama kita, dan mengarahkan kita pada hal-hal yang tidak penting, kesibukan yang sia-sia.

Hal yang sama berlaku untuk akuarium. Melihat ikan-ikan yang indah berenang akan mengingatkan kita pada banyak makna. Selain ikan, hewan laut lainnya juga termasuk dalam kategori yang sama.

(Mehmed Paksu, Fatwa Khusus untuk Keluarga)

Salam dan doa…

Islam dengan Pertanyaan-Pertanyaan