Apakah iman orang yang berzina hilang? Dalam sebuah hadis disebutkan, “Seseorang yang berzina bukanlah orang yang beriman.” Artinya, apakah dia menjadi tidak beriman, atau adakah perbedaan antara orang beriman dan Muslim?

Jawaban

Saudara kami yang terhormat,

Abu Hurairah (radhiyallahu ‘anhu) meriwayatkan: “Rasulullah (shallallahu ‘alaihi wa sallam) bersabda:


“Apabila seseorang melakukan zina, keimanannya akan meninggalkannya dan melayang di atas kepalanya seperti awan. Setelah meninggalkan perbuatan zina, keimanan akan kembali kepadanya.”

[Abu Dawud, Sunnah 16, (4690); Tirmizi, Iman 11, (2627).]

Tirmizi menambahkan hal berikut:

“Abu Ja’far al-Baqir Muhammad ibn Ali berkata: “Dalam hal ini

“Seperti ini!”

katanya sambil menyilangkan jari-jarinya, lalu melepaskan jari-jarinya,

“Dia akan kembali setelah bertaubat!”

” katanya, lalu menguncangkan jari-jarinya lagi.”

Dalam kitab al-Hakim, terdapat sebuah pernyataan yang disampaikan oleh Abu Hurairah. Pernyataan tersebut adalah sebagai berikut:


“Barangsiapa berzina atau minum arak, maka Allah akan menghilangkan keimanannya, seperti halnya seseorang melepas bajunya dari kepalanya.”

Penambahan Tirmizi telah memicu komentar berikut:

“Abu Ja’far al-Marhum memisahkan iman dari Islam dan memberinya identitas yang lebih khusus. Dengan demikian, meskipun seseorang keluar dari iman, ia tetap berada di dalam Islam. Ibnu Hajar, mengomentari hal ini, mengatakan bahwa mayoritas ulama…”

“Yang dimaksud dengan iman dalam hadits adalah iman dalam arti yang sempurna, bukan iman itu sendiri.”

menyatakan persetujuannya terhadap pernyataan tersebut.


(Prof. Dr. İbrahim Canan, Kitab-Kitab En Mulia)


Salam dan doa…

Islam dengan Pertanyaan-Pertanyaan

Pertanyaan Terbaru

Pertanyaan Hari Ini