– Tentu saja Allah Ta’ala mengetahui hal-hal yang tidak terjadi dan tidak akan terjadi. Tetapi apakah ini termasuk takdir?
Saudara kami yang terhormat,
Seperti yang dinyatakan oleh Bediüzzaman Hazretleri;
“Kadar adalah suatu jenis ilmu.”
sehingga Ia menetapkan suatu ukuran yang menjadi cetakan rohani dan jasmani bagi segala sesuatu. Dan ukuran takdir itu menjadi rencana, menjadi model bagi keberadaan sesuatu. Ketika Kekuatan menciptakan, Ia menciptakan dengan sangat mudah di atas ukuran takdir itu.”
(lihat Lem’alar, Lem’a ke-23, hlm. 193)
Jadi,
Takdir adalah manifestasi dari ilmu Allah yang tak terbatas.
Semua makhluk, dengan keadaan masa lalu, sekarang, dan masa depannya, berada dalam pengetahuan abadi Allah.
“tubuh ilmu”
tersedia. Ini adalah rencana, program, dan proyek ilmiah.
Kekuatan Allah, di hadapan program ilmu ini, menuntun mereka untuk mengenakan pakaian jasmani eksternal.
Jadi, semuanya ada karena takdir dan kehendak Tuhan.
“Sesungguhnya Kami menciptakan segala sesuatu dengan takdir.”
(Al-Qamar, 54/49)
Kebenaran ini ditegaskan dalam ayat yang berbunyi:
Karena ilmu takdir adalah sebuah program dan rencana,
Tidak ada rencana dan program untuk mereka yang berada dalam kehampaan/ketiadaan, untuk mereka yang tidak ada.
Namun,
Tidak ada kehampaan mutlak.
Karena, ilmu yang tak terbatas tidak mengizinkannya. Tetapi, karena takdir adalah penentuan sejumlah, maka tidak perlu menetapkan sejumlah untuk kehampaan.
Salam dan doa…
Islam dengan Pertanyaan-Pertanyaan