– Bisakah Anda merekomendasikan sumber yang kredibel yang mencakup bentuk-bentuk pengobatan herbal pada masa Nabi Muhammad (saw) dan pada masa Ottoman?
– Menurut sumber-sumber ini, apakah ada kerugian dari menjalani perawatan?
Saudara kami yang terhormat,
Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam,
Beliau telah menjadi teladan terbaik bagi kita dalam ibadah dan akhlak, serta dalam makan, minum, tidur, duduk dan bangun, menjaga kesehatan, dan mengobati penyakit.
Kedokteran Nabawi;
Yang bersumber dari ayat-ayat Al-Qur’an dan hadits-hadits Nabi Muhammad SAW, serta dari kehidupan dan hal-hal yang diizinkannya.
adalah saran dan praktik yang berkaitan dengan pengobatan.
Ketika Nabi Muhammad (saw) datang, ada 2 pemahaman dasar tentang pengobatan. Salah satunya adalah
Kedokteran Yunani-Romawi,
yang kedua juga
Kedokteran di Kalangan Arab Badui.
Kedokteran Yunani lebih sistematis. Sedangkan dalam pengobatan Badui, pengobatan lebih banyak dilakukan dengan ramuan herbal, dan mereka juga menggunakan sihir.
Nabi Muhammad (saw) telah mengambil semua keindahan dan kebenaran yang ada dalam kedua pengobatan tersebut, menyaringnya melalui wahyu, menggabungkan kedua pengetahuan ini, dan menciptakan pemahaman baru.
Dia telah memaparkan “Kedokteran Islam”.
Prinsip-prinsip yang ditetapkan oleh Nabi Muhammad (saw) kemudian dikembangkan oleh kedokteran modern menjadi sebuah ilmu.
“Bisa dibilang tidak berlebihan jika dikatakan bahwa sejarah kedokteran dimulai dengan Nabi kita.”
[Tekineş, Ayhan, Simposium Kedokteran Nabi (Tıbb-ı Nebevi) yang diselenggarakan oleh Federasi Kesehatan Marmara (MASFED), 20 April 2014]
Saran dan praktik Nabi Muhammad (saw) terkait kesehatan terbagi dalam dua bidang:
Salah satu
Kedokteran Preventif,
yang lainnya
juga merupakan cara untuk merawat pasien.
Kedokteran pencegahan,
Hal ini mencakup kebersihan, nutrisi, kesehatan mental, dan kesehatan secara umum. Cara Nabi Muhammad (saw) menyembuhkan pasien adalah dengan membaca ayat-ayat suci, mengobati dengan berbagai tumbuhan, memberikan saran kepada orang lain, melakukan bekam, dan menyarankan pasien untuk pergi ke dokter spesialis.
“Allah telah menurunkan penyakit dan juga obatnya. Dan Dia telah menciptakan obat untuk setiap penyakit. Maka berobatlah, tetapi jangan berobat dengan sesuatu yang haram.”
(Abu Dawud, Tıbb 11)
dengan demikian memerintahkan untuk menjalani perawatan.
Saran-saran Nabi Muhammad (saw) terkait kesehatan mencakup semua bidang kehidupan manusia. Semua ini terdapat dalam sunnah-sunnah beliau.
Sunnahnya berpusat pada kesehatan.
Rasulullah SAW tidak diutus sebagai dokter, tetapi beliau telah membimbing umatnya di bidang kesehatan, seperti halnya di bidang agama.
Dia (saw) adalah penafsir Al-Qur’an.
Sunnahnya (ajaran-ajarannya) dilindungi oleh Allah melalui wahyu dan ilham.
Hingga saat ini, belum pernah ada perkataan dan tindakan yang sahih dari beliau yang dibantah oleh kalangan ilmiah. Di zaman yang didominasi akal dan sains ini, khususnya nasihat dan praktik Nabi Muhammad SAW terkait kesehatan telah dikonfirmasi.
Sunnah-sunnahnya bagai hasil penelitian medis. Hadits dan praktik-praktik beliau yang menentukan batas akhir kedokteran, dapat dikatakan dapat mengarahkan penelitian medis. Karena beliau, sebagaimana dinyatakan dalam Al-Qur’an, tidak berbicara berdasarkan hawa nafsu.
“Apa yang dia ucapkan hanyalah wahyu.”
(An-Najm, 53/4)
Beberapa buku tentang pengobatan Nabi (Tibb-i Nebevi):
1.
Saran dan praktik Nabi Muhammad (saw) terkait kesehatan.
dalam kitab-kitab hadis yang sahih
“Kitab al-Tibb”
dikumpulkan di bawah judul tersebut.
Dalam hadis-hadis tentang pengobatan
; pentingnya kesehatan, pengobatan pencegahan, keabsahan pengobatan, tumbuhan bermanfaat, bahan-bahan yang digunakan dalam pembuatan obat, metode pengobatan Nabi Muhammad (saw), saran dan larangannya dalam hal ini tercantum.
2. Pengobatan Nabawi,
Ibn Qayyim al-Jawziyyah (1350/h.751) adalah salah satu sumber referensi komprehensif tentang pengobatan Nabi (Tibb-i Nabawi).
Dalam karyanya ini, Ibnu Qayyim memberikan informasi penting dan saran yang bertujuan untuk mencerahkan masyarakat tentang kesehatan, pencegahan penyakit, dan metode pengobatan, sesuai dengan sunnah dan perkataan Nabi Muhammad.
3. Keajaiban Kesehatan dalam Sunnah Nabi Muhammad.
Dr. Ahmet Altun, (Ensar Neşriyat, 2011)
Dalam buku ini, saran dan praktik terkait kesehatan dalam sunnah Nabi Muhammad (saw) dianggap sebagai keajaiban ilmiah di zaman modern.
4. Kedokteran Preventif dalam Sunnah Nabi Muhammad.
Dr. Ahmet Altun, (Penerbit Ensar, 2015)
Buku ini membahas saran dan praktik Nabi Muhammad (saw) terkait kebersihan, nutrisi, kesehatan mental, dan kesehatan secara umum, dengan pendekatan ilmiah.
Salam dan doa…
Islam dengan Pertanyaan-Pertanyaan