– Apakah ada hadis yang menyebutkan bahwa seorang Muslim yang kuat lebih baik daripada Muslim yang lemah?
Saudara kami yang terhormat,
– Hazrat Huzeyfe menceritakan: “Nabi kita (saw) bersabda:
‘Bukanlah pantas bagi seorang mukmin untuk menodai/menghinakan dirinya sendiri.’
Manusia:
‘Bagaimana seseorang dapat merendahkan dirinya sendiri?’
ketika mereka bertanya,
‘Seseorang (menjatuhkan dirinya ke dalam kehinaan) dengan menjadikan dirinya sasaran musibah yang tidak mampu ditanggungnya.’
demikianlah firman-Nya.”
(lihat Tirmizi, Fiten, 67)
Para ahli tafsir menjelaskan hadis ini sebagai berikut:
“tidak pantas”
yang kami terjemahkan sebagai
“la yenbeği”
kata ini di sini
“tidak diperbolehkan”
bahwa itu berarti; mereka menyatakan bahwa seorang mukmin tidak boleh memaparkan dirinya pada kesulitan yang tidak dapat ditanggungnya.
(lihat Tuhfetu’l-Ahvezî, 6/438)
Para cendekiawan
“Seorang mukmin tidak diperbolehkan untuk memerintahkan kebaikan atau melarang keburukan di tempat yang ia tahu akan mendatangkan kesulitan besar baginya.”
Ucapan mereka bisa menjadi contohnya.
(lihat Ibnu Hajar, 13/53)
Demikian pula, menyerah kepada pihak lain untuk mendapatkan keuntungan duniawi atau jabatan tertentu juga dapat menjadi contoh untuk hal ini.
Hadis ini menekankan pentingnya menjaga kehormatan diri manusia, dan bahwa seseorang tidak boleh
-yang tidak akan mampu dia hadapi, yang akan menghancurkannya, dan karenanya akan mempermalukannya-
Mereka diminta untuk tidak menjadikan cobaan dan ujian sebagai target.
Sebagai contoh konkret, dapat diambil contoh Majnun al-Muhibb. Imam Ghazali menceritakan: Suatu hari, sesuai dengan keadaan rohani yang dialaminya,
“Ya Tuhan! Ujilah aku sekehendak-Mu! Engkau akan melihat bahwa aku akan tetap mencintai-Mu dalam segala keadaan.”
demi mengabulkan permintaan tersebut, ia kemudian menderita beberapa penyakit yang sulit untuk ditanggung. Kepada anak-anak yang melempari batu ke arahnya di jalan;
“Janganlah, jangan lempar batu, berdoalah agar pamanmu yang pendusta ini sembuh.”
begitu katanya. Dengan ini,
Bagaimanapun juga, aku mencintaimu, artinya aku akan mentolerir semua hal tentangmu.”
ingin merujuk pada perkataannya.
– Hadis tentang orang beriman yang kuat adalah sebagai berikut:
Abu Hurairah meriwayatkan: Nabi Muhammad (saw) bersabda:
“Orang mukmin yang kuat lebih baik daripada orang mukmin yang lemah, dan lebih disukai Allah. Setiap mereka memiliki kebaikan. (Oleh karena itu) usahakanlah apa yang bermanfaat bagimu, mintalah pertolongan kepada Allah, dan janganlah lemah!”
(Ibn Mace, Mukaddimah, 79)
Salam dan doa…
Islam dengan Pertanyaan-Pertanyaan