– Sebagai definisi terkait takdir
“Mengetahui dan menetapkan waktu, tempat, sifat, dan bagaimana sesuatu akan terjadi di alam semesta oleh Allah sejak dulu disebut takdir.”
begitu katanya.
– Jadi, di sini, takdir Allah berarti kehendak Allah, begitu ya?
Saudara kami yang terhormat,
– Takdir Allah
, berarti Dia membentuk kedudukan segala sesuatu yang akan terjadi, bagaimana, di mana, dan kapan hal itu akan terjadi, dalam lingkaran ilmu-Nya yang tak terbatas.
Jadi, Allah Maha Tahu segala hal,
-kalau boleh saya katakan-
dari jarum hingga benang, dari atom hingga galaksi
sejak dulu Dia telah mengetahui apa yang akan Dia lakukan. Pengetahuan-Nya tentang hal-hal yang telah Dia tetapkan ini berarti takdir.
– Bukankah Allah, dengan mengetahui segala sesuatu yang akan terjadi sejak dulu, memaksa kita untuk melakukan hal itu?
Tidak.
Karena pengetahuan Allah bahwa hamba akan melakukan sesuatu tidak memiliki pengaruh yang memaksa pada tindakan hamba tersebut.
Mari kita jelaskan ini dengan sebuah contoh:
Misalnya, kita tahu dari penelitian astronomi bahwa bulan akan mengalami gerhana setahun kemudian. Jika bulan benar-benar mengalami gerhana pada hari yang telah kita prediksi, apakah ini berarti bulan mengalami gerhana karena kita mengetahuinya? Tentu tidak. Karena bulan mengalami gerhana bukan karena kita mengetahuinya, melainkan karena adanya sebab-sebab yang menyebabkan gerhana tersebut. Kita mengetahui gerhana bulan akan terjadi setahun sebelumnya melalui penelitian ilmiah yang mengungkap sebab-sebab tersebut. Bulan tidak pernah mengalami gerhana karena kita mengatakan bahwa ia akan mengalami gerhana.
Sama seperti contoh ini, Allah juga mengetahui terlebih dahulu kehendak hamba-Nya, ke arah mana ia akan menggunakan kehendaknya untuk kebaikan atau kejahatan, dan tindakan apa yang ingin ia lakukan, serta menetapkan dan menentukan hal itu. Pada waktunya, Allah menciptakan hamba-Nya sesuai dengan kehendak yang diinginkannya. Pengetahuan Allah ini terjadi karena hamba-Nya sendiri yang ingin melakukan tindakan tersebut. Bukan karena Allah mengetahuinya, maka hamba-Nya menjadi ingin dan melakukan tindakan itu.
Oleh karena itu, ketahuian dan takdir Allah atas perbuatan yang dilakukan hamba dengan menggunakan kehendaknya, tidak membebaskan hamba dari tanggung jawab. Karena, dalam ketahuian ini sama sekali tidak ada paksaan, penghapusan kehendak, dan pilihan.
Salam dan doa…
Islam dengan Pertanyaan-Pertanyaan