Apa arti Ahlus Sunnah dan apa saja ciri-cirinya?

Ehl-i sünnet ne demektir ve özellikleri nedir?
Jawaban

Saudara kami yang terhormat,

Dalam literatur keagamaan, istilah ini merujuk pada sebagian besar (90%) masyarakat Muslim yang menjadikan Nabi Muhammad (saw) dan para sahabatnya sebagai teladan. Secara umum, istilah ini dikenal secara singkat. Kelompok ini juga disebut demikian karena mereka berpegang teguh pada sunnah dan tidak menyimpang dari semangat kebersamaan (jamaah).

Orang yang beriman harus percaya kepada enam rukun iman, yaitu: keberadaan dan keesaan Allah, bahwa Dia tidak memiliki pasangan dan kesetaraan, kepada para malaikat-Nya, kepada kitab-kitab-Nya, kepada para nabi-Nya, kepada keadaan di akhirat, dan bahwa kebaikan dan kejahatan, kebaikan dan keburukan diciptakan oleh Allah. (Hal ini telah dinyatakan dalam “Âmentu”.)

Orang tersebut harus percaya bahwa Al-Qur’an, yang merupakan kitab terakhir dari Allah, adalah wahyu dari Allah.

Seorang mukmin tidak boleh meragukan imannya.

Seseorang harus mencintai semua sahabat Nabi (saw) yang beriman kepada beliau dan mendapat kehormatan bertemu beliau semasa hidupnya. Tidak boleh mencela keempat khalifah, keluarga terdekatnya (Ahlulbait), dan istri-istri beliau yang terhormat.

Orang yang beriman tidak boleh menganggap orang yang percaya pada perintah dan larangan Allah, tetapi tidak mengamalkannya karena kemalasan, sebagai kafir.

Mereka yang mengaku sebagai Ahl-i Qibla, dan mengatakan bahwa mereka percaya kepada Allah Ta’ala dan Nabi Muhammad SAW, tetapi memiliki keyakinan yang salah, tidak boleh dianggap kafir dan tidak boleh dituduh sebagai kafir.

Kita harus percaya bahwa Mi’raj Nabi Muhammad (saw) terjadi baik dengan jiwa maupun dengan raga.

Orang-orang beriman harus percaya bahwa mereka akan melihat Allah di Surga.

Pada hari kiamat, orang-orang harus percaya bahwa para nabi dan hamba-hamba saleh akan memberikan syafaat.

Orang tersebut harus percaya bahwa nikmat dan siksa di kubur akan terjadi baik pada jiwa maupun raga, dan bahwa jiwa-jiwa di kubur dapat mendengar apa yang dilakukan dan dikatakan oleh orang-orang yang masih hidup.

Orang-orang suci itu harus diyakini memiliki karunia yang hakiki.

Orang-orang yang meninggal harus diyakini bahwa membaca Al-Qur’an, memberi sedekah, dan bahkan mengirimkan pahala dari semua ibadah kita kepada arwah mereka akan bermanfaat bagi mereka, meringankan siksaan mereka, atau bahkan menghapusnya.

Klik di sini untuk informasi tambahan:


Salam dan doa…

Islam dengan Pertanyaan-Pertanyaan

Pertanyaan Terbaru

Pertanyaan Hari Ini