Saudara kami yang terhormat,
berarti.
Ungkapan ini adalah frasa terkenal dalam sastra Arab. Dalam sastra kita, kita juga menyaksikan penggunaan serupa oleh Fatih Sultan Mehmet (meninggal 1481, Avnî):
Gubahan ini juga memiliki arti yang sama.
Âh mine’l aşk digunakan untuk meringkas makna, dengan arti seperti “Segala sesuatu yang terjadi, terjadi karena cinta.”
Kita bisa mengartikan cinta di sini secara kiasan, atau juga secara ilahi. Dengan begitu, kita bisa menyelesaikannya dengan sebuah makna yang sesuai.
Juga digunakan dalam bentuk kata atau frasa.
Ada dua buku yang berjudul Âh mine’l aşk, satu karya Prof. Dr. İskender Pala dan satu lagi karya Ferit Edgü yang diterbitkan oleh Ada Yayınevi, berisi puisi-puisi mereka dari tahun 1970-1976.
Kalimat tersebut muncul sebagai bait penghubung (vasıta beyti) dalam sebuah terci-i bent karya Syekh Galip (meninggal 1799). Terci-i bent ini terdiri dari enam bait. Setiap bait memiliki delapan bait (16 baris), enam bait pertama dari setiap bait adalah bait hane, dan dua bait terakhir adalah bait penghubung (vasıta beyti). Bait penghubung diulang dalam terci-i bent. Oleh karena itu, bait ini diulang enam kali dalam terci-i bent karya Galip Dede.
Terci-i bent yang dimaksud ditulis dengan merujuk pada tempat di mana Hazrat Mevlana berada. Sheikh Galip adalah seorang Mevlevi dan setelah menjadi pengganti, ia menjabat sebagai kepala Mevlevihane Galata hingga kematiannya.
huruf pertama dan terakhir dari lafal kata tersebut, baik dalam tulisan alfabetis Ottoman maupun Latin…
Berikut adalah bait pertama, kedua, dan terakhir dari sajak terci-i bend karya Sheikh Galip yang terdiri dari enam bait:
Terci-i bent
Kita dapat memahami paragraf ini sebagai berikut:
Salam dan doa…
Islam dengan Pertanyaan-Pertanyaan